Senin, 14 Juni 2010

AGITAS dan PROPAGANDA

Dalam suatu kerangka perjuangan, kita seringkali mengalami kendala pada fase penyebarluasan permasalahan. Agar masalah tersebut tidak menjadi permasalahan satu kelompok saja akan tetapi menjadi permasalahan banyak orang atau sejumlah besar orang ( a mass of people). Sehingga hal yang paling mendasar dialami dalam upaya mewujudkan perjuangan dalam mendesak suatu perubahan terhadap permasalahan tertentu adalah kepiawaian suatu kelompok dalam menyajiikan sesuatu hal ke banyak orang agar orang terlibat secara emosi dan pikiran terhadap suatu permasalahan.

Ground effeck dari semua ini adalah demi mendesak keterlibatan sejumlah massa terhadap keinginan yang diarahkan oleh massa actor, dalam upaya mewujudkan suatu cita-cita, suatu bentuk perlawanan, atau suatu bentuk kehendak untuk memaksa sejumlah besar orang untuk merasakan suatu permasalahan. Maka upaya-upaya untuk melibatkan sejumlah besar orang terhadap satu permasalahan serta membuat orang terpikat untuk mengikuti kehendak massa actor adalah dengan agitasi dan propaganda.

Apa itu agitasi dan propaganda?

1. Agitasi

Menurut Wisnu mintargo Agitasi berasal dari bahasa Perancis yakni agister (kata kerja), berarti melakukan suatu gerakan oposisi yang umumnya dipergunakan pada suatu organisasi politik dengan maksud melemahkan lawan, sedangkan dalam tinjauan kritis kaum kiri Menurut kamus Oxford, mengagitasi adalah “membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up)”,.

Agitasi memfokuskan diri pada sebuah isu aktual, berupaya ‘mendorong’ suatu tindakan terhadap isu tersebut dengan proses menyajikan hanya satu atau sedikit gagasan, tetapi menyajikannya ke sejumlah besar orang (a mass of people)”(Plekhanove dalam Socialist Worker Review, No.68, Sep 1968, hlm.10, oleh Duncan Hallas.).

2. Propaganda

Propaganda adalah suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan secara seksama untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari penerima/komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator (Santosa Sastropoetro, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Bandung: Alumni, 1991, h. 34).

Dalam artian propaganda adalah suatu bentuk konstruksi realitas, dimana dalam pembangunannya Propaganda berurusan dengan penjelasan gagasan-gagasan secara terinci dan lebih sistematis.

Seorang Marxis perintis di Rusia, Plekhanov, menunjukkan sebuah konsekuensi yang penting dari pembedaan ini. “Seorang propagandis menyajikan banyak gagasan ke satu atau sedikit orang; seorang agitator menyajikan hanyasatu atau sedikit gagasan, tetapi menyajikannya ke sejumlah besar oranga dipenuhi unsure ideology.

Pembedaan yang paling mendasar menurut lenin adalah terdapat didalam unsure gagasan dan kuantitas massanya, kalau agitasi menyampaikan satu gagasan namun melibatkan banyak orang dan disampaikan ke banyak orang, sedangkan propaganda menyampaikan banyak gagasan, namuan gagasan yang banyak ini harus dipahami sebagai integral(satu kesatuan), disampaikan secara komparatif ke sedikit orang.

Banyak hal yang bisa digunakan dalam mengagitasi dan memepropaganda, misalnya melalui lagu, film, buku, novel,radio, televisi, lagu-lagu dan dalam bentuk komunikasi sederhana yang kita laksanakan dalam sehari-hari, berhubungan dengan media diatas.

Bisa disimpulkan bahwa agitasi dan propaganda adalah termasuk dalam kerangkan komunikasi yang bersifat massal, atau komunikasi massa, karena bentuk dan sasarannya adalah demi mempengaruhi opini umum.

Dalam men-agitasi dan mem-propaganda, hal dasar yang perlu disadari oleh pelaku adalah kesadaran akan arah perjuangan, sadar akan tinjauan ideology sadar akan dengan kebudayaan masyrakat beserta kondisi kekinian, sadar akan capaian-capaian yang digunakan serta sadar akan actor lain yang dilibatkan.

Banyak hal yang tidak bisa dibedakan dalam konsep agitasi dan propaganda, karena keduanya bias dilakukan sekaligus, salah satunya adalah, misalnya dengan pidato bung karno yang berapi-api, atau pidato bung tomo melalui radio yang menggerakkan arek-arek suroboyo, banyak yang mengangap hal ini adalah salah satu bentuk propaganda, namun jika dilihat dari aspek psikologi yang ditimbulkan, dimana orang yang mendengarkannya, menjadi ber-api-api, serta melahirkan emosi maka, penulis menganggap hal yang dilakukan oleh kedua tokoh ini adalah proses mengagitasi.

Akan tetapi dibalik semua itu, hal yang diinginkan dari proses mengagitasi dan propaganda adalah kejelasan akan tujuan, baik atau buruknya suatu tujuan.

Pada kasus-kasus tertentu, agitasi dan propaganda sangat berperan penting dalam menangkis serangan lawan, balik menyerang dan memperbaharui branding image, kita mampu melihat bagaimana di dalam mindcamf hitler yang menjadi semacam arus utama dalam merasionalisasikan kerja-kerja partai, dengan istilah yang dikenal dengan “bekerja tanpa beban” . kitapun bisa melihat bagaimana pengaruh media massa membelokkan persepsi awam dalam melihat permasalahan tokoh utama orde baru yakni soeharto dengan jalan memberitakan jasa-jasa nya, sehingga dengan jasa-jasa tersebut soeharto layak di gelari dengan gelar pahlawan, tentu pada kedua kasus tersebut kita bisa melihat proses balik menyerang dan memberikan tangkisan terhadap serangan musuh-musuh hitler dan musuh-musuh soeharto, sehingga proses pembalikan alam pikir awam ini akan menuai keuntungan di pihak yang selama ini merasa tersudutkan, konkritnya sampai hari ini, dosa-dosa soeharto tetap menjadi semacam rekaman sejarah sangat susah dilacak bukan?

Pada sisi lain proses agitasi dan propaganda ini selain digunakan sebagai pisau menyerang yang menjadi bagian penting dari strategi politik, hal ini juga menjadi alat utama dalam pencitraan produk-produk dalam proses perniagaan, seperti iklan-iklan produk, yang selalu menampilkan kebaikan produk-produknya.

Tentu alat utama dalam melakukan proses agitasi dan propaganda ini adalah media massa, baik itu Koran, radio, majalah,televise, ataupun media-media lain yang gampang di akses oleh orang lain, baik orang yang berada didalam komunitas maupun diluar komunitas

3. Penutup

Jadi sebagai penutup dari gambaran tentang agitasi pertama bagian 1 ini, hal yang perlu di ingat dari proses agitasi dan propaganda adalah: pertama yang berhubngan dengan permasalahan yang ingin disebarluaskan, kedua ada daya yang dilakukan untuk menghasut atau mempengaruhi, ketiga penggunaannya berdasarkan kebutuhan, ke empat ada media yang digunakan, kelima, ada sasaran yang diinginkan dan keenam ada proses evaluasi.

Dibalik semua hal yang telah dibicarakan diatas, yang terpenting dari keseluruhan proses ini adalah, pengalaman, bacaan serta proses improvisasi yang terstruktur dalam menjalani proses. Selama kita giat dan mau menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan maka apapun namanya itu tetaplah unsure memepengaruhi akan trepenuhi dengan sendirinya, karena agitasi dan propaganda adalah sebatas bahasa, sebatas teori, tanpa sebuah tinajauan aplikatif semuanya akan Cuma menjadi pajangan intelektual yang beku (frozen intelectuality)…bersambung

Selamat berjuang dan selamat mempengaruhi…..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar