Rabu, 24 Agustus 2011

Konsorsium Peternakan Sapi


Distribusi dituding sebagai kendala swasembada daging sapi. Oleh sebab itu, pemerintah mentargetkan untuk membentuk sebuah konsorsium khusus peternakan sapi pada tahun ini. Konsorsium ini dianggap sebagai sarana yang paling tepat untuk melancarkan distribusi daging sapi potong lokal di berbagai pelosok Tanah Air.

Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikannya sekitar Rp 15 triliun, dengan melibatkan badan usaha milik negara (BUMN) peternakan yaitu PT Berdikari Livestock dan PT Dharma Jaya, serta Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI).

Konsorsium ini bekerja dengan cara membeli ternak sapi dari masyarakat kemudian mengumpulkannya di satu lokasi strategis. Pemerintah akan membayar 70% dari harga pembelian sapi, sedangkan sisanya akan dilunasi setelah sapi digemukkan oleh BUMN. Sapi-sapi ini kemudian akan dipotong dan dagingnya disimpan dengan sistem resi gudang sebelum didistribusikan. Pemerintah akan meminta Distributor daging sapi untuk menyerap 10-20 persen produk daging lokal ini.

Dengan membeli sapi dari masyarakat, pemerintah berharap dapat mengamankan pendapatan peternak melalui stabilisasi harga, minimal Rp 21.500 per kilogram. Pemerintah juga menargetkan harga daging berkualitas pada kisaran Rp 60-70 ribu per kilogram.

Sumber : www.tempointeraktif.com